NAMA: OKTAVIANUS
DONATUS NDADA
NPM :
160406030034
SPERMATOZOA
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal : spermatozoon) yang
terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya di tubulus
seminiferus. Sel spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk
di dalam testis melewati sebuah proses kompleks. Spermatogenesis mencakup
pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan
diferensiasi sel. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian
disimpan dalam epididimis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel
germinal yang disebut spermatogonia (jamak). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapis luar sel-sel epitel
tubulus seminiferus.
Spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap
perkembangan tertentu untuk membentuk sperma. Sel
sperma pada manusia bersifat haploid yang berjumlah 23 kromosom, sehingga jika nantinya sel sperma
bertemu dengan sel telur pada wanita, maka lengkaplah sel tersebut menjadi sel
yang bersifat diploid yang memiliki jumlah kromosom sebanyak 46 buah. Sperma dikeluarkan oleh seorang laki-laki melalui
ejakulasinya dan keluar melalui saluran reproduksi termasuk uretra. Karena
saluran kencing dan saluran reproduksi pada laki-laki itu adalah satu, beda
halnya dengan wanita. Saat keluar, maka sperma akan langsung masuk ke dalam
vagina wanita dan dengan kemampuan pergerakannya bergerak sampai ke ovarium
untuk bertemu dengan sel telur (ovum).
↬ STRUKTUR SEL SPERMA
Seperti yang telah disebutkan di atas, sperma secara
garis besar dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Kepala
Kepala pada sel sperma
berbentuk lonjong dan terdapat inti sel (nucleus) dengan kadungan iformasi
genetic berupa DNA di dalamnya. Informasi genetic inilah yang akan bertemu
dengan informasi genetic dari sel telur dan akan menentukan apakah janin nya
seorang laki-laki ataupun perempuan.
Pada kepala sel sperma ini juga diselubungi oleh dua enzim
yang membantu sel sperma untuk menembus pertahanan reproduksi wanita. Terdapat
enzim hialuronidase yang berfungsi untuk menembus lapisa korona radiate pada
sel telur, dan enzim akrosin yang berfungsi untuk menembus zona pelusida.
2. Badan
Bagian tengah dari sel sperma mengandung banyak
mitokondria yang berguna sebagai sumber energy bagi sel sperma dalam menjalankan
aktivitasnya. Di dalam mitokondria ini, terdapat 11 buah mikrotubulus, serta
mempunyai ATP-ase untuk menghidrolisis (mengolah ATP sebagai bahan utama sumber
energi).
3. Ekor
Ekor sperma berbentuk flagella (alat gerak pada
mikroorganisme) yang berbentuk sitoskeleton serta memiliki ukurn yang panjang
sekitar 50 mikrometer. Ukuran panjang dari ekor sel sperma ini sangat
menentukan sebuah kecepatan dari sel sperma. Rata-rata, sel sperma dapat
bergerak dengan kecepatan 30 inci/jam.
↬ PROSES PEMBENTUKAN
SEL SPERMA
Proses pembentukan sperma atau disebut juga dengan
spermatogenesis terjadi di dalam ruang tubulus seminiferous di dalam testis. Di
dalam tubulus seminiferous ini, spermatogonium akan diolah menjadi sel sperma.
Tubulus seminiferous ini sendiri terletak di dalam setiap ruang-ruang testis
(lobules testis). Satu testis memiliki 250 lobulus testis.
Berawal dari spermatogonium yang kemudian membelah
diri secara mitosis menjadi spermatosit primer, kemudian spermatosit primer
membelah lagi secara meiosis menjadi spermatosit sekunder, lalu spermatosit
sekunder membelah lagi secara meiosis menjadi spermatid. Spermatid inilah yang
kemudian akan tumbuh dan berkembang menjadi sel sperma (spermatozoa) yang akan
membuahi ovum.
Berikut adalah penjelasan lengkap proses pembentukan
sel sperma pada manusia :
1. Spermatositogenesis
Merupakan proses awal pemebntukan sel sperma yang
bermula dari pembelahan diri spermatogonium secara mitosis menjadi spermatosit
primer. Pada kedua jenis sel ini, baik spermatogonium dan spermatosit primer
masih bersifat hapoid yang mengandung 23 kromosom.
2. Meiosis
Spermatosit primer yang sudah terbentuk dalam proses
spermatositogenesis membelah diri secara meiosis menjadi spermatosit sekunder dan
tetap memiliki sifat haploid yang mempunyai 23 kromosom. Kemudian, spermatosit
sekunder membelah lagi secara meiosis menjadi spermatid.
3. Spermiogenesis
Proses ini merupakan pematangan sel spermatid menjadi
spermatozoa yang siap untuk membuahi ovum.
Pada pria dewasa normal, sel sperma akan terus
diproduksi seumur hidup mereka, walaupun kualitas dan juga kuantitas nya akan
berkurang. Kualitas dan kuantitas sperma ini akan menentukan
kemampuan-kemampuan sperma untuk menembus pertahanan menuju sel ovum.
Pada pria dewasa normal, sel sperma akan terus
diproduksi seumur hidup mereka, walaupun kualitas dan juga kuantitas nya akan
berkurang. Kualitas dan kuantitas sperma ini akan menentukan
kemampuan-kemampuan sperma untuk menembus pertahanan menuju sel ovum.Berikut adalah penjelasan lengkap proses pembentukan
sel sperma pada manusia :
Hal yang tidak dapat dipisahkan dari air mani manusia
adalah adanya kandungan cairan semen. Cairan smeen inilah yang turut membantu
pergerakan dari sel sperma selain ekornya. Cairan semen ini diproduksi di
vesicular seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar uretra. Sel sperma pada
umumnya dapat bertahan selama 5 hari di dalam saluran reproduksi wanita.
Pembentukan sel sperma pada manusia tidak terlepas
dari peran hormone-hormon reproduksi, yaitu Luteinizing Hormone (LH), dan juga
Folicle Stimulating Hormone (FSH). Peran dari kedua hormone ini adalah sebagai
berikut :
- Luteinizing
Hormone (LH),
hormone ini terletak di hipofisis bagian depan (anterior) dan berfungsi untuk
merangsang sel Leydig menghasilkan testosterone, yang mana testosterone ini
sangat berguna untuk pembelahan sel-sel spermatogonium. Selain itu, LH juga
berperan dalam perkembangan kelamin sekunder pada pria, berupa pertumbuhan
kumis dan jenggot, suaya yang lebih berat, dan lain-lain.
- Folicle
Stimulating Homone (FSH),
hormone ini berfungsi untuk merangsnag sel Sertoli untuk membentuk ABP
(Androgen Binding Protein) yang merangsang spermatogonium untuk memulai proses
spermatogenesis. Sel sertoli ini juga berfungsi sebgaai bahan makanan untuk
spermatozoa.
- Growth
Hormone (GH),
yang berfungsi sebagai pengatur dalam pembelahan spermatogonium.
↬ PROSES PENGELUARAN SPERMA
Spermatozoa yang telah matang kemudian dikeluarkan
melalui slauran uretra keluar tubuh pria. Sebelum itu, sel spermatozoa ini
bercampur dnegan cairan yang diproduksi oleh vesicular seminalis (cairan semen
yang kental dan mengandung fruktosa, asam askorbat, dan enzim koagulasi serta
prostaglandin. Lalu, keduanya juga bercampur dengan cairan yang diproduksi oleh
kelenjar prostat yang berwarna seperti susu dan mengandung asam sitrat dan
prostase specific antigen).
Cairan diatas juga bercampur dengan kelenjar Cowper
atau kelenjar Bulbourethra atau kelenjar uretra yang berfungsi menetralkan
sisa-sisa urin yang memiliki pH asam agar sel sperma tidak mati.
Ciri-ciri Sperma Sehat dan Tidak Sehat
⇨ Sperma Sehat
- Bentuknya Kental
- Sperma yang
Dikeluarkan dalam Jumlah Banyak
- Berwarna
Putih
- Sperma Lengket
- Berbau
seperti Daun Akasia
⇨ Sperma tidak sehat
- Sperma
Encer atau Terlalu Kental
- Kurang
Lengket atau Terlalu Lengket
- Warna Tak
Wajar
- Bau Busuk