Tuesday, October 31, 2017

QUIS ILMU PRODUKSI TERNAK

Nama     : Oktavianus Donatus Ndada

Npm       : 160406030034



Soal:
  1. Nama organ reproduksi betina dan fungsinya?
  2. Nama organ reproduksi jantan dan fungsinya?
  3. Hormon yang terdapat pada ternak betina dan ternak jantan jelaskan fungsinya?
Jawaban:

1. 

Organ reproduksi betina dan fungsinya

Organ
Fungsi 
Vulva
Sebagai saluran reproduksi dan saluran urin
vagina
Tempat semprotnya semen oleh hewan jantan dan tempat keluarnya vetus dan plasenta sewaktu terjadinya kelahiran
Cerviks
Untuk menutup uterus agar menghalangi masuknya jasad-jasad mikroskopis.
uterus
Untuk memelihara dan memberi makan embrio atau vetus
oviduct
Tempat terjadinya pembuahan
ovarium
Memproduksi kelamin betina yaitu ovum dan hormon –hormon kelamin betina(estrogen dan progesteron )

2. 
Organ reproduksi jantan dan fungsinya

Nama organ
Fungsi organ
Testis
Sebagai tempat penghasil hormon sel jantan
skrotum
Mengontrol suhu testis dan perlindungan testis
epididimis
Sebagai transportasi ,konsentrasi,penyimpanan,dan maturasi
uretra
Sebagai transpor semen
penis
Menyemprot semen ke dalam alat reproduksi betina dan sebagai keluarnya urin
preputium
Sebagai pembungkus atau pelindung penis

3.

Hormon yang terdapat pada ternak betina dan ternak jantan jelaskan fungsinya

Hormon
Fungsi
Folicle stimulating hormone(FSH)
spermatogenesis ,pertumbuhan folikal.
Luteinizing Hormon(LH)                 
ovulasi,pelepasan ekstrogen,pelepasan progesteron
Interstitial cell stimulating hormone ( ICSH)
stimulasi sel-sel inerstitial leydig, pelepasan testosteron

Prolaktin/luteotropic hormone (LTH)
pelepasan progesteron, laktasi.

Oksistosin
kontraksi uterus, kelahiran
Testosteron
spermatogenesis, mempertahankan sistem kelamin jantan dan sifat – sifat kelamin sekunder, kelakuan kelamin jantan
Ekstrogen
mempertahankan sistem saaluran kelamin betina dan sifat – sifat kelamin sekunder, kelakuan kelamin betina
Progesteron
implentasi, mempertahankan kebuntingan, stimulasi kelenjar susu
Relaksin
relaksasi servix uteri, kontraksi uterus, pemisahan simfisis pubis
Inhibin
pada hewan jantan, inhibin melalui umpan balik negatif akan menghambat sekresi FSH dari hipotesa anterior. Pada hewan betina inhibin berfungsi menghambat FSH melalui mekanisme umpan balik negatif terhadap hepotisa anterior sedangkan estradrol bekerja sebagai umpan balik positif pada hipothalamus






SPERMATOZOA


NAMA: OKTAVIANUS DONATUS NDADA
NPM : 160406030034






SPERMATOZOA




Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal : spermatozoon) yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya di tubulus seminiferus. Sel spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan dalam epididimis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel germinal yang disebut spermatogonia (jamak). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapis luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. 

Spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma. Sel sperma pada manusia bersifat haploid yang berjumlah 23 kromosom, sehingga jika nantinya sel sperma bertemu dengan sel telur pada wanita, maka lengkaplah sel tersebut menjadi sel yang bersifat diploid yang memiliki jumlah kromosom sebanyak 46 buah. Sperma dikeluarkan oleh seorang laki-laki melalui ejakulasinya dan keluar melalui saluran reproduksi termasuk uretra. Karena saluran kencing dan saluran reproduksi pada laki-laki itu adalah satu, beda halnya dengan wanita. Saat keluar, maka sperma akan langsung masuk ke dalam vagina wanita dan dengan kemampuan pergerakannya bergerak sampai ke ovarium untuk bertemu dengan sel telur (ovum).

↬ STRUKTUR SEL SPERMA
Seperti yang telah disebutkan di atas, sperma secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Kepala
Kepala pada sel sperma berbentuk lonjong dan terdapat inti sel (nucleus) dengan kadungan iformasi genetic berupa DNA di dalamnya. Informasi genetic inilah yang akan bertemu dengan informasi genetic dari sel telur dan akan menentukan apakah janin nya seorang laki-laki ataupun perempuan.
Pada kepala sel sperma ini juga diselubungi oleh dua enzim yang membantu sel sperma untuk menembus pertahanan reproduksi wanita. Terdapat enzim hialuronidase yang berfungsi untuk menembus lapisa korona radiate pada sel telur, dan enzim akrosin yang berfungsi untuk menembus zona pelusida.
2. Badan
Bagian tengah dari sel sperma mengandung banyak mitokondria yang berguna sebagai sumber energy bagi sel sperma dalam menjalankan aktivitasnya. Di dalam mitokondria ini, terdapat 11 buah mikrotubulus, serta mempunyai ATP-ase untuk menghidrolisis (mengolah ATP sebagai bahan utama sumber energi).
3. Ekor
Ekor sperma berbentuk flagella (alat gerak pada mikroorganisme) yang berbentuk sitoskeleton serta memiliki ukurn yang panjang sekitar 50 mikrometer. Ukuran panjang dari ekor sel sperma ini sangat menentukan sebuah kecepatan dari sel sperma. Rata-rata, sel sperma dapat bergerak dengan kecepatan 30 inci/jam.

↬ PROSES PEMBENTUKAN SEL SPERMA

Proses pembentukan sperma atau disebut juga dengan spermatogenesis terjadi di dalam ruang tubulus seminiferous di dalam testis. Di dalam tubulus seminiferous ini, spermatogonium akan diolah menjadi sel sperma. Tubulus seminiferous ini sendiri terletak di dalam setiap ruang-ruang testis (lobules testis). Satu testis memiliki 250 lobulus testis.

Berawal dari spermatogonium yang kemudian membelah diri secara mitosis menjadi spermatosit primer, kemudian spermatosit primer membelah lagi secara meiosis menjadi spermatosit sekunder, lalu spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis menjadi spermatid. Spermatid inilah yang kemudian akan tumbuh dan berkembang menjadi sel sperma (spermatozoa) yang akan membuahi ovum.

Berikut adalah penjelasan lengkap proses pembentukan sel sperma pada manusia :
1. Spermatositogenesis
Merupakan proses awal pemebntukan sel sperma yang bermula dari pembelahan diri spermatogonium secara mitosis menjadi spermatosit primer. Pada kedua jenis sel ini, baik spermatogonium dan spermatosit primer masih bersifat hapoid yang mengandung 23 kromosom.
2. Meiosis
Spermatosit primer yang sudah terbentuk dalam proses spermatositogenesis membelah diri secara meiosis menjadi spermatosit sekunder dan tetap memiliki sifat haploid yang mempunyai 23 kromosom. Kemudian, spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis menjadi spermatid.
3. Spermiogenesis
Proses ini merupakan pematangan sel spermatid menjadi spermatozoa yang siap untuk membuahi ovum.

Pada pria dewasa normal, sel sperma akan terus diproduksi seumur hidup mereka, walaupun kualitas dan juga kuantitas nya akan berkurang. Kualitas dan kuantitas sperma ini akan menentukan kemampuan-kemampuan sperma untuk menembus pertahanan menuju sel ovum.

Pada pria dewasa normal, sel sperma akan terus diproduksi seumur hidup mereka, walaupun kualitas dan juga kuantitas nya akan berkurang. Kualitas dan kuantitas sperma ini akan menentukan kemampuan-kemampuan sperma untuk menembus pertahanan menuju sel ovum.Berikut adalah penjelasan lengkap proses pembentukan sel sperma pada manusia :
Hal yang tidak dapat dipisahkan dari air mani manusia adalah adanya kandungan cairan semen. Cairan smeen inilah yang turut membantu pergerakan dari sel sperma selain ekornya. Cairan semen ini diproduksi di vesicular seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar uretra. Sel sperma pada umumnya dapat bertahan selama 5 hari di dalam saluran reproduksi wanita.

Pembentukan sel sperma pada manusia tidak terlepas dari peran hormone-hormon reproduksi, yaitu Luteinizing Hormone (LH), dan juga Folicle Stimulating Hormone (FSH). Peran dari kedua hormone ini adalah sebagai berikut :
  • Luteinizing Hormone (LH), hormone ini terletak di hipofisis bagian depan (anterior) dan berfungsi untuk merangsang sel Leydig menghasilkan testosterone, yang mana testosterone ini sangat berguna untuk pembelahan sel-sel spermatogonium. Selain itu, LH juga berperan dalam perkembangan kelamin sekunder pada pria, berupa pertumbuhan kumis dan jenggot, suaya yang lebih berat, dan lain-lain.
  • Folicle Stimulating Homone (FSH), hormone ini berfungsi untuk merangsnag sel Sertoli untuk membentuk ABP (Androgen Binding Protein) yang merangsang spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis. Sel sertoli ini juga berfungsi sebgaai bahan makanan untuk spermatozoa.
  • Growth Hormone (GH), yang berfungsi sebagai pengatur dalam pembelahan spermatogonium.


↬ PROSES PENGELUARAN SPERMA

Spermatozoa yang telah matang kemudian dikeluarkan melalui slauran uretra keluar tubuh pria. Sebelum itu, sel spermatozoa ini bercampur dnegan cairan yang diproduksi oleh vesicular seminalis (cairan semen yang kental dan mengandung fruktosa, asam askorbat, dan enzim koagulasi serta prostaglandin. Lalu, keduanya juga bercampur dengan cairan yang diproduksi oleh kelenjar prostat yang berwarna seperti susu dan mengandung asam sitrat dan prostase specific antigen).

Cairan diatas juga bercampur dengan kelenjar Cowper atau kelenjar Bulbourethra atau kelenjar uretra yang berfungsi menetralkan sisa-sisa urin yang memiliki pH asam agar sel sperma tidak mati.

Ciri-ciri Sperma Sehat dan Tidak Sehat
⇨   Sperma Sehat
  • Bentuknya Kental
  • Sperma yang Dikeluarkan dalam Jumlah Banyak
  • Berwarna Putih
  • Sperma Lengket
  • Berbau seperti Daun Akasia
 Sperma tidak sehat

  • Sperma Encer atau Terlalu Kental
  • Kurang Lengket atau Terlalu Lengket
  • Warna Tak Wajar
  • Bau Busuk